KUMPULAN POSTINGAN, ARTIKEL & EBOOK :

Senin, 23 Oktober 2017

MEMILIKI IMPIAN DAN MEWUJUDKANNYA ADALAH HAK ASASI MANUSIA : RESENSI FILM "SECRET SUPERSTAR" *


Setiap manusia dengan segala minat dan bakat yang dimilikinya pasti memiliki impian. Tinggal persoalannya, apakah ia berani dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan impiannya tersebut ?

Inilah yang menjadi isu sentral dari film “Secret Superstar” yang diproduksi dan juga dibintangi oleh Aamir Khan. Film ini menceritakan tentang kisah perjuangan Insu (Zaira Wasim), seorang gadis muslim, yang memiliki impian ingin menjadi penyanyi.

Keinginannya untuk,menjadi penyanyi nampaknya terbuka ketika Chintan, salah seorang temannya di sekolah yang mengetahui bakat Insu pada saat ia memainkan musik dan menyanyikan sebuah lagu di kereta dalam perjalanan pulang, memberikan selebaran tentang kontes lomba menyanyi nasional yang berhadiah sebuah laptop dan paket internet gratis selama satu tahun.

Namun upaya mewujudkan impiannya tersebut bukanlah persoalan yang mudah. Berbagai hambatan harus diatasinya demi mewujudkan impiannya tersebut. Dan hambatan terbesar yang dihadapi oleh Insu adalah ayahnya, Farookh Malik (Raj Arjun). Ayahnya sangat menentang Insu untuk bermain musik, apalagi menjadi penyanyi.

Oleh karena itu, Insu menyampaikan tentang lomba menyanyi nasional tersebut kepada ibunya, Najma (Meher Vij).   Najma menyarankan bahwa hendaknya Insu menyampaikan tentang acara lomba tersebut pada saat ayahnya sedang santai dan makan malam selepas pulang kerja nanti. Dan ia pun menunggu ayahnya dengan penuh harap-harap cemas.

Namun nampaknya keinginannya untuk mengikuti lomba menyanyi tersebut harus dikuburnya ketika menyaksikan ayahnya yang marah dan memukul ibunya hanya karena hal-hal sepele, seperti masakan yang kurang garam dan belum mengemas pakaian ke dalam koper untuk perjalanan dinasnya pada esok hari.

 Sikap ayahnya yang kasar membuat Insu tidak berani untuk menyampaikan keinginannya mengikuti lomba menyanti tersebut. Sikapnya yang mengubur keinginannya tersebut ditunjukkan dengan menjadikan kertas selebaran lomba menyanyi tersebut sebagai lap untuk membersihkan makanan yang jatuh ke lantai akibat ayahnya yang melempar piring makanannya kepada ibunya.

Namun tanpa diduga, esok harinya ketika sampai di rumah selepas pulang sekolah, ibunya memberikan hadiah kepadanya sebuah laptop dan paket intenet selama setahun. Hadiah inilah yang nantinya menjadi jalan bagi Insu menjadi penyanyi terkenal.

Begitu menerima hadiah tersebut, Insu langsung bergegas membuat video rekamannya dengan menggunakan laptop untuk kemudian diunggah di youtube. Namun masalahnya adalah jika ayahnya tahu akan hal ini maka ia akan sangat marah. Ini membuatnya kembali murung dan bersedih.

Ibunya mengusulkan untuk menutup wajahnya dengan menggunakan cadar agar tidak dikenali oleh siapapun. Yang terpenting adalah ia dapat menyalurkan bakatnya dan orang menikmati lagu yang dimainkannya. Akhirnya Insu membuat video rekaman musik dan lagunya dengan mengenakan cadar dan kemudian mengunggahnya di youtube dengan nama akun “Secret Superstar”.

Tanpa diduganya, video yang diunggahnya di youtube tersebut memperoleh respon yang luar biasa dari banyak orang dan telah menjadi viral di dunia maya. Hal ini memotivasinya untuk membuat video selanjutnya. Dan dalam waktu 4 bulan, video yang diunggahnya telah dilihat oleh lebih dari 30 juta orang bahkan dari berbagai negara.

Salah satu komentar yang menarik atas videonya di youtube tersebut adalah komentar dari Shakti Khumar (Aamir Khan), seorang bintang dan produser musik. Ia bukan hanya memuji musik dan lagu yang dimainkan oleh Insu melainkan juga memberikan nomor kontaknya dan berharap bahwa Isnu agar menghubunginya dan datang langsung ke tempatnya untuk melakukan rekaman.

Meskipun peluang telah terbuka lebar, namun Insu tetap tidak berani untuk mengambil peluang tersebut karena ia tahu bahwa ayahnya pasti tidak akan menyetujuinya. Apalagi mengingat tempat tinggalnya (Vadodar) yang jauh dari Mumbay, tempat Shakti Khumar.

Impiannya kembali terasa hancur ketika ayahnya menghancurkan gitar miliknya sebagai hukuman atas nilainya yang anjlok sehingga tidak lulus. Dan impiannya benar-benar hancur ketika ayahnya sangat marah dan memintanya untuk membuang laptopnya. Ternyata laptop yang dibelikan oleh ibunya berasal dari hasil jual kalung emas yang dibelikan ayahnya untuk acara-acara pesta dan acara resmi lainnya. Bukan hanya meminta Insu untuk membuang laptopnya, ayahnya memukul ibunya dengan sangat keras karena telah menjual kalung emas pemberiannya tersebut.

Ketika ayahnya memperoleh tugas baru ke Riyadh selama beberapa bulan, Insu menganggap inilah peluangnya untuk pergi ke Mumbay untuk menemui Shakti Kumar. Namun di luar dugaan, ternyata ayahnya meminta seluruh keluarganya untuk turut serta. Bukan hanya itu, ternyata ayahnya telah menjodohkan Insu dengan salah satu putra atasannya. Dan Insu benar-benar merasa impiannya telah hancur sehancur-hancurnya.

Untungnya, Insu memiliki seorang teman yang sangat mendukungnya dalam mencapai impiannya tersebut, yaitu Chintan (Tirth). Di minggu terakhir sebelum berangkat ke Riyadh, Insu yang dibantu oleh Chintan berusaha menghubungi Shakti Khumar. Meskipun tidak ada pulsa, namun akhirnya Shakti Khumar menelpon balik. Dan terbukalah kesempatan bagi Insu untuk mewujudkan impiannya, terlebih lagi ketika langsung diminta untuk membawakan sebuah lagu yang akan dijadikan sebagai soundtrack dalam sebuah film.

Dibantu oleh Chintan, Insu diam-diam kabur dari sekolah untuk pergi menemui Shakti Khumar di Mumbay. Segala tiket dan penjemputan telah disiapkan oleh Shakti Khumar. Dan inilah perjalanan pertama Insu dengan naik pesawat terbang.

Dalam kesempatan untuk rekaman tersebut, Insu memperoleh hambatan karena diminta untuk membawakan lagu yang bukanlah merupakan gayanya sehingga sulit menyanyikan lagu tersebut dengan hatinya. Namun kemudian Insu berusaha meyakinkan Shakti Khumar untuk memberikannya kesempatan untuk membawakan lagu sebagai soundtrack film tersebut dengan lagu yang dinilainya sesuai dengan film tersebut. Dan hasilnya sangatlah memuaskan Shakti Khumar dan timnya.

Setelah rekaman, Insu menagih janji Shakti Khumar untuk membantunya, sebuah bantuan yang diluar dugaannya, yaitu meminta pengacara yang menangani perceraiannya dengan istrinya untuk menangani perceraian untuk ibunya.

Insu menilai bahwa hanya ketika ibunya bercerai dengan ayahnya maka ia akan mampu mewujudkan impiannya untuk menjadi penyanyi. Selain itu, ia merasa kasihan kepada ibunya yang seringkali dipukul atau disiksa oleh ayahnya hanya karena hal-hal sepele.

Namun demikian, ketika Insu menyodorkan berkas yang harus ditandatangani ibunya terkait dengan gugatan perceraian, ibunya tidaklah setuju atas idenya agar bercerai. Ini artinya Insu harus tetap berangkat ke Riyadh bersama ayah dan keluarganya. Dan Insu harus menerima nasib untuk dijodohkan oleh ayahnya dengan anak dari atasannya. Ironisnya, tanggal keberangkatannya ke Riyadh bertepatan dengan tanggal penyerahan piala untuk penyanyi terbaik.

Impiannya benar-benar hampir luluh lantah ketika ayahnya meminta gitar kesayangannya dibuang saja karena keberadaan gitar tersebut menjadi melebihi batas maksimum barang yang diperkenankan untuk dimuat dalam pesawat kecuali jika mau membayar biaya tambahannya yang besarnya lumayan besar. Namun ayahnya lebih memilih untuk membuang gitar kesayangan Insu tersebut.

Di luar dugaan, ibunya mendadak mendukung Insu. Ibunya menawarkan kepada ayahnya untuk tetap membawa gitar tersebut atau ia bersama Insu dan Gaddu (adiknya) tidak ikut ke Riyadh. Dan ketika ayahnya bersikeras dengan pendiriannya, ibunya kemudian mengambil surat gugatan perceraian yang ada dalam koper dan kemudian menandatanganinya. Dan ketika hendak menampar, ibunya memperingatkan bahwa ada banyak kamera CCTV di situ dan itu akan dapat membuat ayahnya dapat di penjara.

Kini Insu bersama ibu dan adiknya sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Namun masih ada satu harapan yang tersisa. Akhirnya mereka bergegas untuk pergi ke acara penyerahan piala untuk artis terbaik di mana dirinya (Secret Superstar) menjadi salah satu nominasi untuk penyanyi wanita terbaik. Dan akhirnya Insu berhasil memperoleh piala tersebut.


Meskipun film ini bercerita tentang perjalanan seorang gadis muslim yang berjuang untuk mencapai impiannya, film ini juga penuh dengan kritik sosial sehingga membuat film ini menjadi layak untuk ditonton.

Film ini juga mengangkat kritikan terhadap fenomena sosial di mana memiliki anak perempuan masih dianggap sebagai “buruk”. Ketika berada dalam kandungan, ayahnya meminta ibunya untuk menggugurkan kandungannya begitu mengetahui janin dalam kandungannya adalah perempuan. Namun karena keberaniannya untuk kabur dari rumah sakit ketika hendak digugurkan, akhirnya ibunya berhasil melahirkan Insu dengan selamat.

Selain itu, sebagaimana film “3 Idiot”, Aamir Khan juga mengkritik dunia sekolah yang senantiasa memberikan hukuman yang keras kepada siswa yang dianggap tidak mengikuti pelajaran sekolah. Bahkan sering kali guru membuat tugas yang sulit agar siswa-siswanya nanti mengikuti les tambahan yang diberikan olehnya.

Dan film ini juga mengkritisi ajang penerimaan piala untuk artis terbaik dan pencarian bakat yang sering kali tidak berdasarkan kualitas kemampuannya melainkan karena faktor-faktor nonteknis.

Film ini sangat layak direkomendasikan untuk memberikan penyadaran kepada siapa saja, khususnya orang tua, bahwa memiliki impian dan mewujudkannya adalah hak asasi setiap orang. Dan setiap orang dengan segala keunikan, minat dan bakatnya akan memiliki impian yang berbeda-beda.

Dan impian seseorang tidak akan dapat terwujud tanpa adanya dukungan dari orang-orang terdekatnya yang akan terus-menerus mendukungnya dengan penuh cinta dan tanpa pamrih. Dukungan ini bisa berasal dari orang tua maupun sahabat.

Semoga kita semua mampu mewujudkan impian kita masing-masing. Amiin.


* Max Hendrian Sahuleka

( Penulis adalah founder Primagraphology Training & Consulting, penulis buku “The Power of Signature : Mengenal dan Mengubah Diri melalui TandaTangan, dan koordinator “Rumah Pecinta Buku” dan “Rumah Pecinta Filsafat” )

RELATED POST :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar