Setiap manusia dengan segala minat dan bakat yang
dimilikinya pasti memiliki impian. Tinggal persoalannya, apakah ia berani dan
bersungguh-sungguh dalam mewujudkan impiannya tersebut ?
Inilah yang menjadi isu sentral dari film “Secret
Superstar” yang diproduksi dan juga dibintangi oleh Aamir Khan. Film ini
menceritakan tentang kisah perjuangan Insu (Zaira Wasim), seorang gadis muslim,
yang memiliki impian ingin menjadi penyanyi.
Keinginannya untuk,menjadi penyanyi nampaknya
terbuka ketika Chintan, salah seorang temannya di sekolah yang mengetahui bakat
Insu pada saat ia memainkan musik dan menyanyikan sebuah lagu di kereta dalam
perjalanan pulang, memberikan selebaran tentang kontes lomba menyanyi nasional
yang berhadiah sebuah laptop dan paket internet gratis selama satu tahun.
Namun upaya mewujudkan impiannya tersebut bukanlah
persoalan yang mudah. Berbagai hambatan harus diatasinya demi mewujudkan
impiannya tersebut. Dan hambatan terbesar yang dihadapi oleh Insu adalah
ayahnya, Farookh Malik (Raj Arjun). Ayahnya sangat menentang Insu untuk bermain
musik, apalagi menjadi penyanyi.
Oleh karena itu, Insu menyampaikan tentang lomba
menyanyi nasional tersebut kepada ibunya, Najma (Meher Vij). Najma menyarankan bahwa hendaknya Insu
menyampaikan tentang acara lomba tersebut pada saat ayahnya sedang santai dan
makan malam selepas pulang kerja nanti. Dan ia pun menunggu ayahnya dengan
penuh harap-harap cemas.
Namun nampaknya keinginannya untuk mengikuti lomba
menyanyi tersebut harus dikuburnya ketika menyaksikan ayahnya yang marah dan
memukul ibunya hanya karena hal-hal sepele, seperti masakan yang kurang garam
dan belum mengemas pakaian ke dalam koper untuk perjalanan dinasnya pada esok hari.
Sikap
ayahnya yang kasar membuat Insu tidak berani untuk menyampaikan keinginannya
mengikuti lomba menyanti tersebut. Sikapnya yang mengubur keinginannya tersebut
ditunjukkan dengan menjadikan kertas selebaran lomba menyanyi tersebut sebagai
lap untuk membersihkan makanan yang jatuh ke lantai akibat ayahnya yang
melempar piring makanannya kepada ibunya.
Namun tanpa diduga, esok harinya ketika sampai di
rumah selepas pulang sekolah, ibunya memberikan hadiah kepadanya sebuah laptop
dan paket intenet selama setahun. Hadiah inilah yang nantinya menjadi jalan
bagi Insu menjadi penyanyi terkenal.
Begitu menerima hadiah tersebut, Insu langsung
bergegas membuat video rekamannya dengan menggunakan laptop untuk kemudian
diunggah di youtube. Namun masalahnya adalah jika ayahnya tahu akan hal ini
maka ia akan sangat marah. Ini membuatnya kembali murung dan bersedih.
Ibunya mengusulkan untuk menutup wajahnya dengan
menggunakan cadar agar tidak dikenali oleh siapapun. Yang terpenting adalah ia
dapat menyalurkan bakatnya dan orang menikmati lagu yang dimainkannya. Akhirnya
Insu membuat video rekaman musik dan lagunya dengan mengenakan cadar dan
kemudian mengunggahnya di youtube dengan nama akun “Secret Superstar”.
Tanpa diduganya, video yang diunggahnya di youtube
tersebut memperoleh respon yang luar biasa dari banyak orang dan telah menjadi
viral di dunia maya. Hal ini memotivasinya untuk membuat video selanjutnya. Dan
dalam waktu 4 bulan, video yang diunggahnya telah dilihat oleh lebih dari 30
juta orang bahkan dari berbagai negara.
Salah satu komentar yang menarik atas videonya di
youtube tersebut adalah komentar dari Shakti Khumar (Aamir Khan), seorang
bintang dan produser musik. Ia bukan hanya memuji musik dan lagu yang dimainkan
oleh Insu melainkan juga memberikan nomor kontaknya dan berharap bahwa Isnu
agar menghubunginya dan datang langsung ke tempatnya untuk melakukan rekaman.
Meskipun peluang telah terbuka lebar, namun Insu
tetap tidak berani untuk mengambil peluang tersebut karena ia tahu bahwa
ayahnya pasti tidak akan menyetujuinya. Apalagi mengingat tempat tinggalnya
(Vadodar) yang jauh dari Mumbay, tempat Shakti Khumar.
Impiannya kembali terasa hancur ketika ayahnya
menghancurkan gitar miliknya sebagai hukuman atas nilainya yang anjlok sehingga
tidak lulus. Dan impiannya benar-benar hancur ketika ayahnya sangat marah dan
memintanya untuk membuang laptopnya. Ternyata laptop yang dibelikan oleh ibunya
berasal dari hasil jual kalung emas yang dibelikan ayahnya untuk acara-acara
pesta dan acara resmi lainnya. Bukan hanya meminta Insu untuk membuang
laptopnya, ayahnya memukul ibunya dengan sangat keras karena telah menjual
kalung emas pemberiannya tersebut.
Ketika ayahnya memperoleh tugas baru ke Riyadh
selama beberapa bulan, Insu menganggap inilah peluangnya untuk pergi ke Mumbay
untuk menemui Shakti Kumar. Namun di luar dugaan, ternyata ayahnya meminta
seluruh keluarganya untuk turut serta. Bukan hanya itu, ternyata ayahnya telah
menjodohkan Insu dengan salah satu putra atasannya. Dan Insu benar-benar merasa
impiannya telah hancur sehancur-hancurnya.
Untungnya, Insu memiliki seorang teman yang sangat
mendukungnya dalam mencapai impiannya tersebut, yaitu Chintan (Tirth). Di
minggu terakhir sebelum berangkat ke Riyadh, Insu yang dibantu oleh Chintan
berusaha menghubungi Shakti Khumar. Meskipun tidak ada pulsa, namun akhirnya
Shakti Khumar menelpon balik. Dan terbukalah kesempatan bagi Insu untuk
mewujudkan impiannya, terlebih lagi ketika langsung diminta untuk membawakan
sebuah lagu yang akan dijadikan sebagai soundtrack dalam sebuah film.
Dibantu oleh Chintan, Insu diam-diam kabur dari
sekolah untuk pergi menemui Shakti Khumar di Mumbay. Segala tiket dan
penjemputan telah disiapkan oleh Shakti Khumar. Dan inilah perjalanan pertama
Insu dengan naik pesawat terbang.
Dalam kesempatan untuk rekaman tersebut, Insu
memperoleh hambatan karena diminta untuk membawakan lagu yang bukanlah
merupakan gayanya sehingga sulit menyanyikan lagu tersebut dengan hatinya.
Namun kemudian Insu berusaha meyakinkan Shakti Khumar untuk memberikannya
kesempatan untuk membawakan lagu sebagai soundtrack film tersebut dengan lagu
yang dinilainya sesuai dengan film tersebut. Dan hasilnya sangatlah memuaskan
Shakti Khumar dan timnya.
Setelah rekaman, Insu menagih janji Shakti Khumar
untuk membantunya, sebuah bantuan yang diluar dugaannya, yaitu meminta
pengacara yang menangani perceraiannya dengan istrinya untuk menangani
perceraian untuk ibunya.
Insu menilai bahwa hanya ketika ibunya bercerai
dengan ayahnya maka ia akan mampu mewujudkan impiannya untuk menjadi penyanyi.
Selain itu, ia merasa kasihan kepada ibunya yang seringkali dipukul atau
disiksa oleh ayahnya hanya karena hal-hal sepele.
Namun demikian, ketika Insu menyodorkan berkas yang
harus ditandatangani ibunya terkait dengan gugatan perceraian, ibunya tidaklah
setuju atas idenya agar bercerai. Ini artinya Insu harus tetap berangkat ke
Riyadh bersama ayah dan keluarganya. Dan Insu harus menerima nasib untuk
dijodohkan oleh ayahnya dengan anak dari atasannya. Ironisnya, tanggal
keberangkatannya ke Riyadh bertepatan dengan tanggal penyerahan piala untuk
penyanyi terbaik.
Impiannya benar-benar hampir luluh lantah ketika
ayahnya meminta gitar kesayangannya dibuang saja karena keberadaan gitar
tersebut menjadi melebihi batas maksimum barang yang diperkenankan untuk dimuat
dalam pesawat kecuali jika mau membayar biaya tambahannya yang besarnya lumayan
besar. Namun ayahnya lebih memilih untuk membuang gitar kesayangan Insu
tersebut.
Di luar dugaan, ibunya mendadak mendukung Insu.
Ibunya menawarkan kepada ayahnya untuk tetap membawa gitar tersebut atau ia
bersama Insu dan Gaddu (adiknya) tidak ikut ke Riyadh. Dan ketika ayahnya
bersikeras dengan pendiriannya, ibunya kemudian mengambil surat gugatan
perceraian yang ada dalam koper dan kemudian menandatanganinya. Dan ketika
hendak menampar, ibunya memperingatkan bahwa ada banyak kamera CCTV di situ dan
itu akan dapat membuat ayahnya dapat di penjara.
Kini Insu bersama ibu dan adiknya sudah tidak
memiliki apa-apa lagi. Namun masih ada satu harapan yang tersisa. Akhirnya
mereka bergegas untuk pergi ke acara penyerahan piala untuk artis terbaik di
mana dirinya (Secret Superstar) menjadi salah satu nominasi untuk penyanyi
wanita terbaik. Dan akhirnya Insu berhasil memperoleh piala tersebut.
Meskipun film ini bercerita tentang perjalanan seorang gadis muslim yang berjuang untuk mencapai impiannya, film ini juga penuh dengan kritik sosial sehingga membuat film ini menjadi layak untuk ditonton.
Film ini juga mengangkat kritikan terhadap fenomena
sosial di mana memiliki anak perempuan masih dianggap sebagai “buruk”. Ketika
berada dalam kandungan, ayahnya meminta ibunya untuk menggugurkan kandungannya
begitu mengetahui janin dalam kandungannya adalah perempuan. Namun karena keberaniannya
untuk kabur dari rumah sakit ketika hendak digugurkan, akhirnya ibunya berhasil
melahirkan Insu dengan selamat.
Selain itu, sebagaimana film “3 Idiot”, Aamir Khan
juga mengkritik dunia sekolah yang senantiasa memberikan hukuman yang keras
kepada siswa yang dianggap tidak mengikuti pelajaran sekolah. Bahkan sering
kali guru membuat tugas yang sulit agar siswa-siswanya nanti mengikuti les
tambahan yang diberikan olehnya.
Dan film ini juga mengkritisi ajang penerimaan piala untuk artis terbaik dan pencarian bakat yang sering kali tidak berdasarkan kualitas kemampuannya melainkan karena faktor-faktor nonteknis.
Film ini sangat layak direkomendasikan untuk
memberikan penyadaran kepada siapa saja, khususnya orang tua, bahwa memiliki
impian dan mewujudkannya adalah hak asasi setiap orang. Dan setiap orang dengan
segala keunikan, minat dan bakatnya akan memiliki impian yang berbeda-beda.
Dan impian seseorang tidak akan dapat terwujud
tanpa adanya dukungan dari orang-orang terdekatnya yang akan terus-menerus
mendukungnya dengan penuh cinta dan tanpa pamrih. Dukungan ini bisa berasal
dari orang tua maupun sahabat.
Semoga kita semua mampu mewujudkan impian kita
masing-masing. Amiin.
* Max Hendrian
Sahuleka
( Penulis adalah founder
Primagraphology Training & Consulting, penulis buku “The Power of Signature
: Mengenal dan Mengubah Diri melalui TandaTangan, dan koordinator “Rumah
Pecinta Buku” dan “Rumah Pecinta Filsafat” )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar